Jumat, 29 April 2011

Way Kanan Berdzikir Bersama Ust. H. M. Hariyono





Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang sederhana, adil dan bijaksana, yang mengayomi masyarakat dan yang lebih penting adalah mengajak rakyatnya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal itu telah dibuktikan oleh pemimpin kabupaten way kanan yang mengadakan acara dzikir akbar besar - besaran di Islamic Centre,[24/04] lalu dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Way kanan yang ke-XII.
Masyarakat Way kanan begitu antusias menghadiri dzikir akbar tersebut. tidak tangung - tanggung, PEMKAB Way kanan segaja mengundang Ust. H. M. Hariyono untuk memimpin jalannya dzikir akbar pada acara tersebut.
Semua lapisan masyarakat Way kanan berkumpul dalam acara dzikir akbar tersebut. Masyarakat awam, Pejabat - pejabat kabupaten, Provinsi, bahkan pejabat tinggi Republik Indonesia  ikut datang dalam acara tersebut.
Kepala BKKBN hadir dalam acara tersebut. Bahkan, Mentri Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia, Ir. H. A. Helmy Faishal Zaini juga ikut hadir dalam acara dzikir akbar tersebut dan  juga memberikan pencerahan - pencerahan bagi seluruh masyarakat Way kanan yang hadir dalam acara dzikir akbar tersebut untuk lebih meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Selain menjadi seorang mentri, ternyata Ir. H. A. Helmy Faishal Zaini juga patas menjadi seorang Ustadz.   
Acara dzikir tersebut akan menjadi rutinitas tahunan disetiap peringatan ulang tahun Kabupaten Way kanan, dan merupakan perkumpulan besar bagi seluruh lapisan masyarakat kabupaten Way kanan[mam]

Festival Raden Jambat Ke VI Kabupaten Way Kanan



           Pemerintah Daerah  Kabupaten Way Kanan membuka Festival Raden Jambat yang ke VI dalam rangka memperingati ulang tahun Kabupaten Way Kanan yang ke XII.
           Dalam festival tersebut, banyak digelar berbagai perlombaan - perlombaan untuk memeriahkan HUT Kabupaten Way kanan kali ini, mulai dari lomba berbasic olahraga, seni, dan bahkan lomba burung berkicau pun diadakan untuk mengundang masyarakat dalam memeriahkan festival raden jambat, masyarakat begitu antusias mengikuti berbagai cabang perlombaan yang diadakan oleh Pemerintah kabupaten  Way kanan.
Ada suasana baru yang nampak pada Festival Raden jambat ke VI tahun ini yang coba mengangkat seni dari sisi religious, yakni diadakannya lomba nasyid yang dimenthori oleh Departemen Agama Kabupaten Way Kanan dan didukung penuh oleh DISPORABUDPAR   Kab. Way kanan.
Tidak hanya itu, kreatifitas masyarakat Way kanan yang begitu menakjubkan terlihat ketika saat pawai Festival Raden Jambat ke VI dimulai, mereka merubah kendaraan roda empat menjadi mobil hias yang unik dan menarik, seperti PTPN7 yang menghias mobil berbentuk pesawat terbang, DPRD Kab. Way kanan yang mengias kendaraan roda empat menjadi kapal pesiar yang menajubkan, dan masih banya lagi mobil hias yang unik dan menarik lainnya.[rd/mm]

Bupati Way Kanan, H. Bustami Zainudin Tinjau UAN MTs Raudlatul Muta'allimin


             Bupati Way Kanan, H. Bustami Zainudin,S.Pd meninjau beberapa sekolah di Kecamatan Kasui, khususnya di MTs Raudlatul Muta’allimin yang sedang melaksanakan ujian akhir nasional  beserta Kepala dinas pendidikan kabupaten Way kanan, Bapak Gino Vanuli, S.Pd. MH .
Dalam kesibukannya yang begitu padat, Bupati Way kanan masih dapat menyempatkan diri untuk melihat para siswa dan siswi yang sedang berjuang menghadapi soal - soal  ujian akhir nasional.
Beliau memberikan dorongan dan motivasi kepada para siswa untuk meningkatkan kualitas belajar agar dapat berhasil dan dapat melanjutkan  ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Ust, Okta Widodo,S.Pd.I selaku kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’allimin mengharapkan untuk tahun ini, siswa dan siswi Madrsah Tsanawiyah Raudlatul Muta’allimin dapat lulus seratus persen dan mendapatkan nilai yang memuaskan dari hasil ujian akhir nasional ini.
Para santri kelas IX Madrasah Tsanawiyah dan kelas XII Madrasah Aliyah Raudlatul Muta’allimin pun selalu berharapkan agar  dapat lulus dalam ujian akhir nasional tahun ini dan bisa memperoleh nilai yang memuaskan hingga nantinya dapat melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi.[p/s]  
 
 

IAIN Sosialisasi Peluang Beasiswa Fak. Dakwah Di Ponpes Raudlatul Muta'allimin


             Institute Agama Islam Negri (IAIN) Raden Intan Sukarame Bandar Lampung, bersilaturahim bersama kepala - kepala madrasah aliyah, santri kelas XII dan masyarakat di Pondok Pesantren Raudlatul Muta’allimin, sekaligus mensosialisasikan peluang beasiswa kepada seluruh santri kelas XII Madrasah Aliyah di Fakultas Dakwah IAIN Raden Intan Bandar Lampung.
Dekan Fak. Dakwah, Bp. Prof. Dr. MA. Achlami, HS.,MA mengatakan bahwa beliau memberikan respon positif dengan santri Ponpes Raudlatul Muta’allimin, Kasui, Hal ini dibuktikan oleh mahasantri RM yang sudah berada di IAIN Raden Intan di berbagai Fakultas terutama di fakultas dakwah yang mampu bersaing dengan mahasiswa lainnya.
Hal ini mendapat tanggapan serius oleh pengasuh Ponpes Raudlatul Muta’allimin, Ust. Marsudi. Beliau mengungkapkan bahwa sudah sepantasnya kita mensyukuri akan adanya Institut Agama Islam Negri (IAIN) Raden Intan di Provinsi Lampung   yang bisa memfasilitasi para alumni pondok dan terutama bagi umat islam dan terlebih bagi seluruh Pondok Pesantren untuk memberikan dukungannya sehingga nantinya, IAIN dapat melahirkan sarjana - sarjana islam yang soleh dan handal.
Pengasuh Ponpes Raudlatul Muta’allimin juga mengharapkan kepada Dekan pihak IAIN untuk dapat bersinergy dengan pondok - pondok pesantren agar dapat meningkatkan kualitas IAIN itu sendiri. Jangan sampai orang islam tidak bangga dengan adanya label islam (sarjana islam) yang didapat dari  IAIN.  Ibarat sinetron hanya islam KTP, karna jumlah umat islam saat ini yang bertambah adalah KTPnya saja.
Sekali lagi diharapkan IAIN Raden Intan dapat melahirkan para sarjana yang menjadi Da’I dan Da’iah yang handal sehingga menjadi pemimpin yang alim rabbani.[mam]

Pembekalan Santri Kelas XII


Setiap tahun, santri kelas XII Madrasah Aliyah tidak dibiarkan begitu saja setelah melaksanakan ujian nasional oleh pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Muta’allimin. Namun, slalu dikader untuk menjadi Da’I dan Da’iah yang handal, soleh dan solehah.
             Ust. Marsudi, pengasuh Ponpes Raudlatul Muta’allimin selalu mengarahkan setiap tahun kepada seluruh santri kelas XII madrasah Aliyah untuk terus maju melanjutkan pendidikannya keperguruan tinggi di dalam maupun diluar negri.
Beliau merasa bangga tatkala santri - santri alumnus Pondok Pesantren Raudlatul Muta’allimin berhasil dan dapat bersaing dengan mahasiswa - mahasiswa lulusan sekolah lainnya.
Beliau merasa sangat kecewa ketika melihat para alumnus yang tidak memiliki jiwa santri lagi, berani melepas aurat (tidak mengenakan jilbab)
“Jadilah kalian generasi muda yang alim rabbani, berjiwa kokoh dan amanah serta memiliki semangat tinggi laksana tiang baja ditengah daratan, tak lapuk karena hujan dan tak lekang karena panas. Namun apabila kalian brutal, tidak bermoral maka hanya akan menjadi penyakit masyarakat ”, tuturnya.
Tenghendam lemak dingin, tepanggang lemak angat merupakan semboyan bagi santri Pondok Pesantren Raudlatul Muta’allimin  yang  sudah rumlah  namun sarat akan makna.[m/r]
 

Minggu, 24 April 2011

launcing dzikir bersama ponpes Raudlatul Muta'allimin


          Ponpes RM (21/03)
          Sekcam kasui, KUA Kasui, Masyarakat sekitar Ponpes Raudlatul Muta’allimin, Ibu - ibu pengajian, Dewan Asatidz dan Asatidzah serta santri Madrasah Aliyah menghadiri launching perdana Dzikir Bersama di Ponpes RM.
             Acara tersebut dibuka oleh Sekcam Kasui, dalam sambutannya, Bp. Zulfikri, acara ini nantinya tidak hanya dilaksanakan oleh masyarakat disekitar Pondok Pesantren Raudlatul Muta’allimin. Namun, akan dilaksanakan oleh seluruh masyarakat seluruh Kecamatan Kasui rutin selama satu bulan sekali.
SD. Heriyansyah,S.Ag KUA Kecamatan Kasui, menyambut baik akan adanya kegiatan Dzikir Bersama. Selai itu, juga membahas tentang masjid yang akan dibangun di Pondok Pesantren Raudlatul Muta’allimin yakni masjid “Raudlatu Jannah” yang berukuran 25 X 25 M, yang disinyalir akan menjadi masjid terbesar di kabupaten Way kanan.
Untuk bulan depan, Acara ini rencananya akan mendatangkan nara sumber dari Bogor, Kyai H. M. Nurul Anwar,Lc . Metode dzikir akan dilaksanakan denagan dua tahap, yakni membaca Al Qur’an secara berjamaah kemudia diterjemahkan sekaligus menerangkan tafsirnya yang diharapkan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari - hari. Dan yang kedua adalah melantunkan puji - pujian dimulai dengan membaca istighfar 70, sebagaimana Rasulullah SAW selalu beristighfar minimal 70 kali dalam sehari, sedangkan beliau tidak memiliki dosa, alangkah malunya kita yang penuh noda dan dosa bila tidak mau bertaubat. Lalu  membaca asma Allah dan asma nabi.
. Karena betapa pentingnya Dzikir dan mengingat Allah, lebih - lebih melihat situasi alam yang sedang tidak bersahabat. Tidak ada jalan yang lurus, selain jalan Allah.
“ Dan Allah sekali - kali tidak mengajab mereka, sedang kamu berada diantara mereka, dan tidak pula Allah akan mengajab mereka, sedang mereka meminta ampun”( Al Anfal:33)

ma ba'dal maulid?


“ Wahai orang - orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasulnya dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanah yang dipercayakan kepadamu sedangkan kamu mengetahui” (Al Anfal :27)
             Demikianlah salah satu petikan  arti ayat yang disampaikan oleh Pimpinan Ponpes Raudlatul Muta’allimin, Ust.Marsudi. Yang Turun gunung untuk mengisi ceramah agama di kampung - kampung tak kenal lelah berjuang untuk islam di daerah Way kanan seperti kecamatan Rebang Tangkas, Kasui, Blambangan Umpu dan sebagainnya.
 Tidak hanya itu, Ust. Marsudi juga telah mengisi ceramah agama di daerah Kabupaten Tanggamus dan di luar daerah Way kanan lainnya.
Dalam salah satu ceramahnya, beliau mengajak untuk bermuhassabah tentang apa yang telah terjadi setelah maulid nabi? Apakah telah terjadi perubahan pada diri kita setelah mengambil ibroh dari adanya peringatan maulid nabi, sudahkah kita mengikuti jejak Rasulullah SAW. dalam beribadah dan bermasyarakat, diamalkan pada diri sendiri dan diaplikasikan dengan keluarga sehingga akan tercapailah masyarakat yang mengikuti jejak sunnah Rasulullah SAW.
Dalam surah Al Anfal : 27, Ust. Marsudi selalu mengingatkan kepada masyarakat untuk jangan berkhianat kepada Allah SWT, berkhianat kepada Rasulullah SAW,. Apa yang telah diperintahkan  selalu dikerjakan, dan apa yang dilarang hendaknya selalu ditinggalkan.
Berbeda dengan Zaman moderen saat ini, banyaknya masyarakat yang tidak mengakui Nabi Muhammad SAW, sebagai Nabi Bungsu yang telah meninggalkan dua pusaka; Al Qur’an dan Sunnahnya.
Kita jangan sampai terprofokasi dengan adanya agen - agen yang telah menodai agama Islam yang mengaku dirinya sebagai Nabi Baru. [mam]